TUGAS PERTAMA DAN UTAMA ORANG TUA

 


KEPERCAYAAN

- 01 - 

AyahBunda tentu tahu bahwa oleh anak-anak,
Ayah dianggap sebagai Ayah paling luar biasa di dunia. Bunda dianggapnya sebagai ibu paling dahsyat dan terhebat. Mereka mencintai AyahBunda. Mereka menyerahkan hidupnya di tangan dua orang TERkasih. Mereka PERCAYA kepada AyahBunda. 

Bangga? Boleh. Merasa dihormati? Silahkan. Tetapi AyahBunda juga mesti memahami secara fundamental apa efek dari anggapan anak AyahBunda bahwa Anda adalah "Yang Terhebat" di dunia. 

Apa efeknya? Segala perkataan, pendapat, sikap, perilaku, bahkan sampai mimik muka dan bahasa tubuh AyahBunda adalah segala-galanya bagi anak-anak. Anda bagai seorang "magician" yang dapat menyulap atau mengubah mereka. Segala perkataan, pikiran, sikap dan perilaku AyahBunda dapat menumbuhkan dan mengembangkan mereka, atau sebaliknya meremukkan dan mematikan segala potensi anak. AyahBunda punya empat alat, empat perlengkapan untuk melakukan tugas tersebut: 1. hati yang mengasihi
2. pikiran yang tertuju  kepada Allah
3. intuisi yang tajam mengingatkan dan
4. tindakan-tindakan konkrit  Yang bisa AyahBunda gunakan, Tetapi selalu ingat bahwa AyahBunda dipandang sebagai "Yang Terbaik" oleh anak-anak AyahBunda. 

- 02 - 

Untuk melihat dan merasakan efek dari itu, mari kita menengok kejadian sehari-hari. 

Anak berumur 9 tahun itu bersama ibunya di sebuah restoran . Mereka membaca-baca buku menu. Ketika anak itu hendak memilih makanan tertentu, ibunya bertanya “Yakin mau makan itu? Dihabiskan loh ya?” Anaknya mengangguk. Dan ketika waiter datang, sang ibu berkata kepada anaknya, “Menurut Mama sih sebaiknya kamu makan yang ini saja. Kan biasanya kamu nggak suka sawi. Yang kamu pilih tadi sawinya banyak lho.” Anak itu pun menjawab, “Terserah Mama saja.” 

Seorang anak pulang dari sekolah dan menyodorkan kertas ulangan matematika dengan nilai 5. Anda marah, apalagi teringat akan ulangan-ulangan sebelumnya yang nilainya juga tak jauh berbeda. Setelah menasehatinya panjang lebar kali tinggi, Anda memutuskan untuk memasukkannya ke les matematika. Esok sore, orangtua dan anak itu mendaftar ke sebuah lembaga les matematika.  

Remaja itu hendak mengisi formulir pendaftaran masuk perguruan tinggi. Ia tidak tahu jurusan apa yang mesti ia pilih. Keraguan membayang di matanya. Lalu ayah dan ibunya memintanya mengambil saja jurusan yang mereka tentukan. Dan anak itu pun menuliskannya di formulir. 

- 03 - 

Ya, apa kesamaan pesan dari Tiga contoh di atas? Betul sekali. 

Anak sekolah yang mengalami kesulitan dalam proses belajar matematika, ABG yang hendak makan, maupun remaja yang akan menentukan jurusan dan profesi yang kelak akan dijalaninya itu juga percaya total kepada orangtua mereka. Mereka menyerahkan hidup mereka di tangan orangtua. Hebat kan orangtua? 

Tetapi… apa pesan lain, sisi lain mata uang yang sama, yang diterima oleh anak? Ya, kepercayaan itu sesungguhnya punya dua sisi. AyahBunda dipercaya sepenuhnya oleh anak. Apakah kita sebagai orangtua juga sudah percaya sepenuhnya kepada anak? 

Maksudnya? Ya tentu percaya dong..... Masa’ nggak percaya sama anak. 

Mari kita lihat lebih dalam lagi. Mari menengok dasar hati masing-masing. Misalnya, 

Mari melangkah ke contoh yang tadi. Anak merasa gagal dalam matematika, lalu orangtuanya memasukkannya ke les matematika. Apa inti pesan yang ada di kepala anak? “Ya, aku memang gagal matematika. Buktinya, orangtuaku pun sampai memasukkanku kursus matematika karena bodoh. Mereka tak percaya pada kemampuanku.”😔
Sama saja. Anak yang dipilihkan menunya oleh ibunya maupun remaja yang dipilihkan jurusan kuliahnya oleh orangtuanya juga menerima pesan yang sama persis: “Aku tidak dipercaya.” Aku tak mampu memilih makanan sendiri. Aku tak dipercaya untuk menentukan apa profesiku kelak. 

Jadi, kembali ke pertanyaan awal, apa efek tidak dipercayai oleh orang terhebat sedunia yang bernama Ayah? Apa akibat dari dianggap tidak mampu oleh orang paling dahsyat di dunia yang bernama ibu? Apa pengaruh tak dipercayai oleh orangtua? 

Ya, itu tadi, perilaku negatif, perilaku tidak mampu akan terus berulang. Anak yang di restoran itu akan sulit mengambil keputusan dalam soal apa pun, ia akan menjadi peragu. Anak yang dikursuskan matematika itu boleh jadi sampai dewasa menganggap dirinya tidak mampu dengan segala yang berbau matematika dan kerabatnya seperti statistik, akuntansi, fisika, kimia, dll, padahal mungkin bakat numeriknya cukup kuat. Dan remaja yang dipilihkan jurusan kuliahnya itu juga akan tetap bergantung kepada suaminya/istrinya setelah menikah; tak pernah sanggup mengambil keputusan dalam situasi kritis.  

- 04 - 

Kepercayaan itu punya dua sisi. Jika AyahBunda dipercayai, AyahBunda tentu bukan hanya saja berusaha membuktikan bahwa Anda layak dipercaya, tetapi juga mempercayai pihak yang mempercayai Anda. Persis seperti cinta kasih. Anda dicintai, karena itu Anda mampu mencintai kembali.  

Dan tahukah AyahBunda bahwa unsur utama cinta adalah kepercayaan.

Biarkan anak tahu bahwa kehidupan kadang-kadang ada masa sulitnya, tetapi Anda selalu PERCAYA bahwa ia mampu bertahan.

Semoga bermanfaat 🌱🥰

#MI INTEGRAL AL-UKHUWWAH
#SINERGI AYAH BUNDA
#MEMBANGUN GENERASI QURANI BERPRESTASI BERINTEGRASI


0 Komentar