Observasi Tips Kedisiplinan Anak, MI Integral Sharing Bersama Guru Taqia As-Salam


MI Integral Al-Ukhuwwah kedatangan guru dari Taqia As-Salam dari Desa Pakapuran untuk sharing dalam hal manajemen pembelajaran di kelas dan tahfidz.

Taqia As-Salam mengatakan ingin belajar dari guru-guru di MI Integral Al-Ukhuwwah bagaimana dalam melaksanakan pembelajaran umum dan tahfidz dengan tertib dan efektif karena sekarang banyak kendala yang terjadi dalam manajemen anak-anak untuk duduk rapi dan berkata sopan serta berperilaku Islami.

Dalam sistem sharing ini,  guru-guru Taqia As-Salam akan datang bergiliran untuk melihat guru mengajar dimulai dari rabu (8/2/2023) yaitu Khairunnida dan  Lu`luk Faizah, dilanjutkan Kamis (09/02/23) Muhammad Nasih, Muhammad Khalilurrahman, Malidi dan Muhammad Zainal Umi. Jum`at (10/02/23) yang observasi yaitu Rahmiyatul Ulfa dan Aima Jatul Salma.

Menurut guru-guru yang datang observasi, mereka sangat senang saat melihat interaksi antar guru dengan murid karena banyak gaya pembelajaran yang unik. Tidak sedikit pula yang memomenkan momen saat pembelajaran bahkan sampai meuploadnya ke youtube pribadi mereka karena salut melaksanakan walaupun suasana anak-anak belajar di kelas, wali kelas tetap melaksanakan shalat dhuha (https://youtube.com/shorts/WI9kpE-Sm3Y?feature=share)

Hj. Muhsinah, Kepala Madrasah MI Integral Al-Ukhuwwah mengaku sangat senang atas kedatangan guru Taqia As-Salam yang mau datang melihat proses pembelajaran MI Integral Ukhuwah. “Semoga dengan hal ini sebagai bentuk dakwah kami dalam membentuk generasi islam lebih baik lagi," harapnya.

Kamad menjelaskan dalam pembelajaran yang dilakukan menggunakan reward menggunakan bintang dan kosekuensi membaca atau menulis istighfar ataupun dihilangkan bintang saat ada siswa/I yang melakukan keributan.

“Hal ini cukup efektif untuk mengatur siswa/I dikelas untuk tertib karena siswa/I ribut, bintang kelompoknya akan kurangi sehingga menurunkan kesempatan teman kelompoknya untuk mendapat hadiah dari wali kelas,” ujarnya.

Adapun saat terjadi perkelahian ataupun kenakalan serius biasanya guru BK dan Kamad akan turun lapangan sebagai mediasi. Di mediasi ini anak akan diminta menyampaikan pemikiran terbuka tentang peristiwa terjadi dan memberikan nasehat tentang dampak buruk dari suatu akibat perbuatan yang dilakukan. “Bukan hanya itu, siswa/i diajarkan kembali bagaimana menumbuhkan kasih sayang kepad ateman-temannya dan akan ada kosekuensi seandainya terjadi Kembali,” jelasnya.


Penulis : Mardiyah
Foto : Mardiyah

0 Komentar